RIAU24.COM -  Lantaran pembayaran utang menggunakan teh tidak melanggar peraturan PBB atau Amerika, Sri Lanka memilih cara itu untuk melunasi utang-utangnya.

Ini dilakukan setelah Sri Langka melakukan pembelian minyak dari Iran senilai USD251 atau setara Rp3,06 dengan teh.

Hal ini dibenarkan langsung oleh Menteri Perkebunan Sri Lanka Ramesh Pathirana dikutip dari BBC Indonesia, Sabtu, 25 Desember 2021.

Biar utang negaranya cepat lunas, dia mengatakan pihaknya akan mengirimkan teh senilai USD5 juta atau Rp71,2 miliar ke Iran setiap bulannya.

"Kami berharap dapat mengirimkan teh senilai USD5 juta setiap bulan untuk membayar Iran atas pembelian minyak yang tertunda sejak empat tahun terakhir," ujarnya.

Ramesh Pathirana membeberkan alasan negeranya membayar utang dengan teh.

Menurutnya, pembayaran menggunakan melalui penjualan Teh Ceylon bertujuan menghemat mata uang asing Sri Lanka yang sangat dibutuhkan.

Negara mereka tengah dilanda krisis yang cukup parah.