NU Punya Ketum Baru, Satkar Ulama Golkar Siap Jadi Relasi Dalam Memperjuangkan Umat
RIAU24.COM - Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Tanfidziyah Nahdlatul Ulama dalam Muktamar ke-34 NU, yang berlangsung hari Jumat pagi 24 Desember 2021.
Laki-laki yang akrab disapa Gus Yahya itu menang dengan memperoleh 337 suara.
Sementara, calon lainnya yaitu KH Said Aqil Siradj telah memperoleh 210 suara dan satu suara tidak sah dalam Muktamar NU di Lampung tersebut.
Terpilihnya Gus Yahya dianggap sosok yang mampu membawa NU menjadi lebih besar lagi di internasional, karena memiliki komunikasi yang bagus dengan negara-negara luar, terutama negara-negara islam. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum Satuan Karya (Satkar) Ulama Partai Golkar, HM. Idris Laena.
“Saya mengenal Gus Yahya, beliau orang yang tepat untuk melanjutkan program-program yang telah dimulai Kiai Said. Sosok beliau adalah seorang ulama yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi sangat terkenal di luar negeri,”katanya. Jumat (24/12/2021).
Kedekatan Gus Yahya dengan Gus Dur juga merupakan suatu nilai tambah, karena pemikiran-pemikiran Gus Dur sudah lama jadi inspirasi bagi umat muslim dunia.
“Gus Yahya itu salah satu anak ideologis Gus Dur, pastilah dirinya sangat memahami (pemikiran) Gus Dur. Beliau sempat jadi juru bicara sewaktu Gus Dur menjadi presiden. Itu sudah modal yang sangat besar. Siapa orang di dunia islam yang tidak kenal Gus Dur,”ujarnya.
Sebagai nahkoda Satkar Ulama Partai Golkar, Idris Laena juga akan membangun komunikasi yang intens dengan Gus Yahya, karena NU merupakan salah satu rujukan bagi ulama-ulama di Golkar.
"Jelas sekali. Satker Ulama akan menjadi relasi yang baik bagi NU dalam memperjuangkan umat. Apalagi Ketum (Ketua Umum) Pak Airlangga sekarang mempunyai konsen yang tinggi terhadap perekonomian umat. Itu sama persis dengan konsennya NU,"terangnya.
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI itu, juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Yahya dan berharap dalam waktu dekat akan langsung bisa berkomunikasi, membicarakan tentang perekonomian umat, persaudaraan islam di dunia dan meningkatkan toleransi antar umat di Indonesia.