Targetkan 400-500 Sumur Baru di 2022, PHR Resmikan Pusat Kendali Operasional
Fasilitas War Room berlokasi di Kantor Utama PHR WK Rokan di Rumbai dan dilengkapi setidaknya enam layar utama. Data dan informasi ditampilkan dalam bentuk digital dashboard terkait Asset Development dan Drilling & Completion yang memantau aktivitas pengeboran dan jadwal pengeboran yang terintegrasi (Integrated Drilling Schedule); Facility Engineering yang mempersiapkan lokasi pengeboran dan membangun fasilitas produksi sumur; dan Operations & Maintenance yang memantau dan mengelola kegiatan produksi dan perawatan peralatan.
Melalui fasilitas ini dapat dipantau perkembangan kegiatan dan kondisi di lapangan melalui CCTV, termasuk kesiapan lokasi pengeboran, jumlah sumur yang akan dibor dan telah dibor dan yang telah diproduksikan; jumlah dan lokasi rig yang beroperasi; jumlah produksi minyak melalui visualisasi digital. Apabila ada kendala di lapangan, tim-tim terkait dapat langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dengan segera. Inilah salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.
”Kami menyambut baik adanya War Room ini. Fasilitas ini dapat dijadikan percontohan untuk wilayah kerja lainnya di Subholding Upstream Pertamina,” ungkap Budiman Parhusip.
Sementara itu, Jaffee A Suardin menyampaikan dalam sambutannya, "WK Rokan memiliki target masif dan agresif, kami percaya fasilitas ini dapat mendukung pengeboran 400-500 sumur baru pada tahun depan, PHR berencana menambah jumlah rig, menjadi paling tidak 20 rig pengeboran. Saat ini, WK Rokan mengoperasikan 17 rig pengeboran. Pada tahun depan, target produksi rata-rata tahunan diharapkan naik menjadi sekitar 180 ribu barel per hari," ucapnya.
Untuk mencapai target tersebut harus didukung penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu, penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait, baik itu pemda maupun masyarakat sekitar. Selain itu, PHR berupaya menjaga base production, menjaga keandalan fasilitas dan peralatan operasi, meningkatkan kapasitas fasilitas untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru serta mengembangkan migas non konvesional dalam rangka mengoptimalkan produksi dari WK Rokan.
Rencana kerja masif dan agresif merupakan bagian dari upaya untuk target produksi WK Rokan 300 ribu BOPD pada tahun 2025 dan tentunya berkontribusi optimal pada target nasional produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030.