Lebih Dari 30 Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir di Pulau Sumatera
RIAU24.COM - Tahun baru dimulai dengan awal yang basah di pulau Sumatera di Indonesia setelah hujan lebat mengguyur sekitar 30.000 orang dan menyebabkan dua anak meninggal, menurut Badan Mitigasi Bencana negara tersebut.
Hujan deras yang mengguyur sebagian pulau bagian barat termasuk Provinsi Jambi dan Aceh selama berhari-hari menimbulkan kekhawatiran bahwa banjir akan merugikan ekonomi lokal dan menyebabkan lonjakan kasus COVID-19.
Muhammad Hatta mengatakan desanya di pinggiran kota Lhoksukon di Provinsi Aceh telah terendam air sejak awal tahun, dan hanya ada sedikit tanda-tanda jeda. Hatta, istri dan ketiga putranya berhasil mencegah air banjir masuk ke rumah mereka dengan menutup dapur bawah mereka.
Tetapi sementara mereka telah memutuskan untuk tetap tinggal, mereka takut bahwa yang terburuk mungkin akan datang.
“Kami lebih khawatir tentang apa yang terjadi setelah banjir surut. Semua sawah di daerah itu terendam air. Para petani baru saja akan memanennya, tetapi tanaman biasanya mati setelah tiga atau empat hari terendam seluruhnya. Para petani akan kehilangan segalanya,” kata Hatta seperti dilansir dari Al Jazeera.