3 Pekerjaan Paling Berbahaya, Punya Risiko Kerja Tinggi yang Bertaruh Nyawa
RIAU24.COM - Setiap pekerjaan pasti punya risiko masing-masing, mulai dari yang dinilai ringan sampai berbahaya. Bahkan, tidak jarang resiko pekerjaan yang sampai bertaruh nyawa. Berniat mencari uang untuk hidup, namun para pekerja ini harus mempertaruhkan nyawa mereka saat bekerja. Inilah 4 pekerjaan berbahaya yang memiliki risiko sangat tinggi.
Penebang Kayu
Siapa sangka penebang kayu merupakan salah satu pekerjaan yang paling berisiko? Dituntut untuk melakukan pekerjaan fisik yang serba cepat, nggak semua orang bisa bekerja sebagai penebang kayu. Apalagi, hampir seharian waktu para pekerja dihabiskan di dalam hutan penuh dengan pohon, kayu, dan peralatan berbahaya.
Pekerjaan ini berisiko tinggi bukan tanpa alasan. Kejatuhan pohon yang ditebang, terluka karena terkena peralatan tajam, sampai terjatuh karena tanah yang tidak rata, bisa jadi hal-hal yang biasa terjadi. Belum lagi kalau cuaca sedang tidak mendukung, harus dibutuhkan ketelitian serta kehati-hatian ekstra.
Nelayan kepiting Alaska
Bukan nelayan biasa, para nelayan pemburu kepiting Alaska memiliki risiko pekerjaan yang amat tinggi. Bagaimana tidak, jika mereka harus pergi ke perairan lepas Pantai Alaska saat musim dingin. Kepiting Alaska hanya keluar dari sarang saat musim dingin, maka itu para nelayan hanya bisa menangkap mereka di bulan-bulan dengan cuaca sangat dingin. Masa tangkapnya pun hanya sebentar, yaitu 4-5 hari.
Bukan cuma udara dingin, ombak yang sangat besar pun menjadi ancaman yang berbahaya. Tak jarang, para nelayan harus menghadapi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat hingga badai, bahkan petir yang menyambar. Dalam keadaan yang sangat menyeramkan itu, para nelayan harus sigap melempar perangkap ke lautan dan menariknya kembali. Terpeleset, terhantam besi, dan hal lain bisa saja terjadi. Bahkan, pekerjaan ini juga kerap melayangkan nyawa para pekerja.
Penambang
Para penambang harus menggali dan berada di bawah tanah dalam waktu lama, belum lagi tak jarang ukuran lubang sangat sempit. Membuat mereka bisa saja kekurangan oksigen. Terkena peralatan berat, bisa menjadi salah satu kecelakaan yang kerap dihadapi penambang. Tak hanya lemas karena kekurangan oksigen, bahkan ada yang meninggal karenanya, atau terkena peralatan berat, beberapa risiko lain adalah terjadi ledakan gas mematikan atau runtuhnya lubang pertambangan.
Contohnya saja penambang batu bara, di mana gas yang menumpuk dan bocor ke ruang terbuka bisa tersulut kemudian terjadi ledakan. Banyak pula kejadian para penambang meninggal dunia karena lubang galian runtuh. Mereka tertimpa reruntuhan hingga meninggal di tempat, atau tak bisa keluar sama sekali.
Teknisi listrik
Bekerja sebagai teknisi listrik memang membutuhkan keahlian tinggi dan peralatan perlindungan super ketat. Hal-hal yang mungkin sudah tak asing bagi para tukang listrik adalah jatuh hingga terluka, terkena listrik sampai menyebabkan luka bakar, bahkan terpapar bahan kimia yang mengandung racun. Tersetrum listrik bertegangan tinggi yang bisa menyebabkan kematian seketika, merupakan risiko terbesar dari pekerja listrik bertegangan tinggi.
Para pekerja memang harus melakukan pekerjaan mereka, tapi tak jarang keluarga di rumah menjadi was-was akan keadaan para pekerja ini. Niatnya cari uang untuk hidup, tapi ada risiko besar yang menghantui. Namun, apapun pekerjaan dan risikonya, harus selalu mematuhi SOP pekerjaan agar meminimalisir kecelakaan.