Ketika Pemimpin Republik Ini Sempat Dikerangkeng Kawat Pasukan Belanda di Pulau Bangka
RIAU24.COM - Siapa yang mengira jika para pemimpin Republik Indonesia sempat ditawan dan diasingkan Belanda menggunakan kerangket yang terbuat dari kawat.
Peristiwa itu terjadi ketika Belanda melesatkan Agresi militer kedua alias Operatie Kraai (Operasi Gagak) di Yogyakarta 1948 dikutip dari historia.id.
Tokoh Nasional yang dikerangkeng dengan kawat itu diantaranya Mohammad Hatta, Mr. Assaat, Mr. A.G. Pringgodigdo, Laksamana Udara Suryadi Suryadarma.
Mereka dimasukkan dalam kerangkeng yang dipasang di luar ruang rumah pengasingan. Beruntung, peristiwa itu hanya terjadi dalam hitungan hari.
Anggota KTN dari Australia, Thomas Kingston Critchley yang mengetahui rencana Belanda itu membebaskan semua tokoh yang dikerangkeng.
Katanya, aksi itu bertentangan dengan keterangan yang dilontarkan wakil Belanda di PBB yang menyatakan jika para tokoh republik yang diasingkan di Pulau Bangka tidak dimasukkan dalam kerangkeng dan bebas bergerak dalam rumah.
Usai memprotes dan melaporkan peristiwa itu, kerangkeng seketika kemudian dibongkar dan semua Tokoh Nasional dibebaskan.
Mereka juga bebas menerima tamu, mendapatkan uang saku f.10 per hari, hingga mendapatkan mobil untuk berkeliling Bangka.