RIAU24.COM -  Ketua Komite Urusan Agama Islam Johor Tosrin Jarvanthi memastikan jika dalam waktu yang tak lama lagi, masjid dan surau di Johor, Malaysia akan terbebas dari kegiatan berbau politik.

Hal ini dilakukan sebelum digelarnya pesta demokrasi di wilayah tersebut.

Menurutnya, keputusan itu dibuat oleh Divisi Manajemen Masjid dan Surau dari Departemen Agama Islam Johor (JAINJ) dikutip dari republika.co.id, Sabtu, 19 Februari 2022.

"Divisi Manajemen Masjid dan Surau JAINJ telah memutuskan tidak mengizinkan pemimpin politik, bahkan dari pemerintah, menggunakan masjid dan surau untuk kegiatan politik apa pun," ujarnya.

Setelah aturan ini diberlakukan, tanggung jawab berada di tangan kepala daerah untuk memastikan masjid dan surau di wilayahnya masing-masing tidak digunakan sebagai tempat kegiatan politik, termasuk oleh para pemimpin politik.

Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (EC), Malaysia telah menetapkan 12 Maret 2022 sebagai tanggal pemungutan suara untuk pemilihan negara bagian Johor.