RIAU24.COM -  Sikap Kerajaan Inggris yang membela Ukraina ditanggapi berbeda oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Dibuktkan ketika dirinya mati-matian menolak seruan agar Inggris mempermudah pemberian visa bagi para pengungsi Ukraina yang pergi menghindari perang dikutip dari viva.co.id, Selasa, 8 Maret 2022.

Kata Johnson, Inggris adalah negara murah hati tapi tetap perlu mengawasi siapa-siapa saja yang datang ke negaranya.

"Menurut saya, sikap itu masuk akal dengan melihat apa yang sedang berlangsung di Ukraina untuk memastikan bahwa kami punya kemampuan dasar untuk memeriksa siapa aja yang datang," ujarnya.

Keputusan itu membuat sejumlah pengungsi Ukraina terjebak di Kota Calais, Prancis, dan tidak bisa masuk ke Inggris.

Kata putus dari Johnson itu berkebalikan dari sikap Uni Eropa yang sepakat mengeluarkan izin tinggal sementara bagi para warga Ukraina yang pergi menyelamatkan diri dari invasi Rusia.

Tak hanya itu, Uni Eropa juga sepakat memberi para pengungsi kesempatan mendapatkan pekerjaan, fasilitas kesejahteraan sosial, dan perumahan selama tiga tahun.