Komisi III DPRD Bengkalis Kunker ke Direktorat Jendral IKM di Jakarta
RIAU24.COM -BENGKALIS - Fokus mengenai arah kebijakan untuk bantuan pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Pimpinan dan Jajaran Komisi III DPRD Kabupaten Bengkalis berkunjung ke Direktorat Jendral Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI Jakarta beberapa waktu lalu.
Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi III H. Adri didampingi anggota serta Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis, Zulpan ini diterima langsung Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka RI, Ir. Reni yanita M. Si beserta staf. Pertemuan dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua Komisi III H. Adri menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan ke Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka dalam rangka jemput bola bagaimana pengembangan IKM bisa diterapkan di daerah Bengkalis, dengan harapan kedepannya apa yang dilakukan dapat membawa berkah untuk Kabupaten Bengkalis.
Pada Tahun 2021 sudah menggelar FGD di Kabupaten Bengkalis dengan menghadirkan PT. Indah Kiat dan PT. RAPP, dan diketahui bahwa potensi terbesar di Kabupaten Bengkalis adalah IKM. Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari daratan dan kepulauan menjadi sarana dalam upaya untuk mengolah potensi yang ada terutama daratan dengan pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka dari dua perusahaan besar yang masing-masing mencapai 3000 ton per bulan.
"Sebelumnya di daerah kami pernah digalakkan masyarakatnya untuk tanam ubi tetapi begitu ubinya siap panen industrinya tidak ada, kedepan dari hasil FGD dari dua perusahaan besar tersebut di bawah kerjasama pemerintah daerah membangun industri kecil dari 155 desa dan kelurahan yang masing-masing bisa menghasilkan 1 ton, namun saat ini terbentur dari segi bantuan teknis peralatan industrinya, dengan kedatangan kami ke Dirjen IKMA, berharap dapat membantu Kabupaten Bengkalis dalam mewujudkannya," ungkap H. Adri
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka, Ir. Reni yanita M. Si menjelaskan perlunya koordinasi pemerintah daerah ke pemerintah pusat, saling bersinergi antara kantor pusat dengan dinas perindustrian yang ada di provinsi maupun kabupaten kota.
"Tujuan IKM adalah bagaimana bisa berdaya saing tinggi, menjadi rantai suplai di industri kesehariannya, penguatan struktur serta IKM diharapkan mengatasi pengangguran yang ada serta menciptakan dan membuka peluang kesempatan kerja. Jika kabupaten ingin mengusulkan kegiatan, terobosan ataupun program yang sifatnya mungkin jangka menengah atau jangka panjang bisa diusulkan sehingga kedepannya bagaimana kita menyusun program ini lebih terarah, memiliki Roadmap yang jelas untuk pengembangan IKM,"ucapnya.
Jumlah IKM saat ini tercatat sekitar empat juta empat ratus IKM yang tersebar di seluruh Indonesia, diharapkan jumlahnya makin meningkat karena melalui IKM inilah perekonomian menggeliat, melalui sentra lah bantuan dari pusat bisa tersalurkan, untuk fasilitasi mesin, peralatan dan teknis lainnya itu bisa dibantu jika di sana ada sentra atau kelompok usaha bersama sehingga dengan adanya sentra atau kelompok usaha bersama dapat membantu dan bergerak bersama-sama agar menjadi lebih maju.
Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bengkalis, Syaiful Ardi berharap kiranya data maupun informasi akurat yang diperoleh melalui kunjungan kerja ini, baik yang menyangkut aspirasi masyarakat maupun dari instansi pemerintah, benar-benar dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk kedepannya.