Kelelawar Vampir, Spesies Nokturnal yang Hisap Darah Ternak bahkan Manusia untuk Bertahan Hidup
RIAU24.COM - Para ilmuwan menemukan alasan mengapa kelelawar vampir bisa bertahan hidup hanya dengan mengonsumsi darah.
zxc1
Mereka membandingkan genom kelelawar vampir biasa dengan 26 spesies kelelawar lainnya dan mengidentifikasi 13 gen yang hilang atau tidak lagi berfungsi pada kelelawar vampir.
Kelelawar ini hidup di Amerika Selatan dan Tengah. Kelelawar ini memiliki panjang sekitar 3 inci (8 sentimeter)dengan lebar sayap 7 inci (18 sentimeter).
Mereka bertahan hidup dengan menggigit dan menghisap darah dari ternak atau hewan lain di malam hari.
Sapi dan kuda yang sedang tertidur adalah korban mereka, tapi mereka juga diketahui bisa mengonsumsi darah manusia.
Kelelawar meminum darah korbannya selama kurang lebih 30 menit.
Meski gigitan kelelawar tidak sakit, kelelawar vampir bisa menyebarkan penyakit rabies. Hal ini dapat merugikan ternak petani, terutama sapi.
“Benar-benar aneh dan menakjubkan bahwa kelelawar vampir dapat bertahan hidup dengan darah, mereka benar-benar aneh, bahkan di antara kelelawar,” kata Hannah Kim Frank, peneliti kelelawar di Universitas Tulane.
Beberapa makhluk lain juga menyukai darah, termasuk nyamuk, lintah, dan kutu.