RIAU24.COM -  Sejarawan UIN Raden Mas Said Surakarta, Martina Safitry menceritakan perkembangan sejarah dukun Indonesia.

Dukun dikenal di awal-awal sebagai orang yang memiliki keahlian khusus dikutip dari republika.co.id.

Kala itu dukun tidak terlalu didominasi unsur magis melainkan kesehatan atau medis.

Stigma dukun Indonesia mulai tercoreng ketika Thomas Stamford Raffles menginjakkan kaki di Hindia Belanda kala itu.

Alasannya karena dukun justru disebut sebagai saingan dari dokter.

Pasalnya, banyak masyarakat termasuk orang-orang Eropa lebih memilih pergi ke dukun dari pada harus berobat ke dokter.

Seiring berjalannya waktu, hal diatas diperparah dengan literasi yang banyak berkembang pada awal 20.

Naskah-naskah cerita kehidupan banyak menulis tentang dukun dari ranah medis.

Ada pula karya ilmiah tentang kesehatan kampung yang diterbitkan Balai Pustaka.

Kemudian, terdapat visual pada kartu pes yang dicetak. Kartu tersebut memperlihatkan penampilan dukun yang kemudian dibandingkan dengan lulusan sekolah bidan dan dokter.

Lulusan sekolah kesehatan ditampilkan dengan pakaian putih, bersih, rapih sehingga terkesan profesional.