RIAU24.COM -  Peneliti Litbang Kompas Gianie menyebutkan pemerintah perlu mengakhiri istilah cebong vs kadrun baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Alasannya demi mengurangi keterbelahan politik yang terjadi sejak Pilpres 2019 dikutip dari kompas.com, Senin, 6 Juni 2022.

"Saling percaya dan saling menghormati antarsesama akan tumbuh bila siapa pun tidak menghakimi orang lain dengan kedua label tersebut," tulisnya.

Hasil survei terungkap, publik secara umum menilai hubungan antara dua kubu yang berseberangan politik sejak Pilpres 2019 belum membaik hingga saat ini.

Hal tersebut tergambar dari banyaknya responden yang menilai hubungan kedua kubu yang berseberangan pada pilpres yang lalu tersebut justru memburuk alih-alih kian baik.

Setidaknya 40,3 persen responden dalam jajak pendapat Kompas yang dilakukans pada akhir Mei 2022 menyebutkan hubungan antara kedua kubu semakin buruk.