Warga Sipil Terjebak di Severodonetsk Saat Rusia Menghancurkan Jembatan Terakhir
Ukraina membutuhkan 1.000 howitzer, 500 tank, dan 1.000 drone, di antara senjata berat lainnya, kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak, Senin.
Ukraina INTERAKTIF 110" src="https://www.aljazeera.com/wp-content/uploads/2022/06/INTERACTIVE-Ukraine-Refugees-DAY-110.png?w=770&resize=770%2C770" />
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk memulihkan keamanan Rusia dan "mendenazifikasi" tetangganya.
Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk invasi yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. Setelah gagal merebut Kyiv setelah invasi 24 Februari, Moskow fokus pada perluasan kendali di Donbas, tempat separatis pro-Rusia telah menguasai wilayah sejak 2014. Rusia juga mencoba merebut lebih banyak pantai Laut Hitam Ukraina.
Tujuan utama Rusia adalah untuk melindungi Donetsk dan Luhansk, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Senin, setelah pemimpin salah satu wilayah separatis meminta pasukan tambahan dari Moskow.