Haji 2022: Fasilitas yang Didapatkan Jemaah Haji Indonesia Saat di Armuzna, dari AC Baru hingga Toilet Portabel
RIAU24.COM - Jemaah Indonesia saat puncak haji 2022 di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) akan mendapatkan fasilitas baru.
Fasilitas yang didapatkan oleh jamaah digadang-gadang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan fasilitas ini merupakan timbal balik dari pembiayaan Masyair tahun ini yang naik.
"Kami melihat ada beberapa perkembangan cukup positif kaitan pelayanan atau mungkin sarana yang akan diterima jamaah haji," kata Ketua PPIH Arab Saudi, Arsad Hidayat di Kantor Daker Makkah, Senin (27/6/2022) dikutip dari laman haji.okezone.com.
Tenda yang akan digunakan oleh jemaah selama di Arafah dan Mina merupakan tenda baru dan memiliki pendingin udara (AC) yang lebih dingin dari sebelumnya.
Tahun lalu rata-rata satu tenda memiliki 4 AC, namun tahun ini jumlahnya ditambah dengan satu tenda menjadi 6 AC dengan suplai listrik dari PLN Saudi.
Selain itu, tenda juga diisi dengan karpet baru dan kasur tipis serta bantal.
Menurut Arsad fasilitas yang didapatkan oleh jemaah memang harus ditingkatkan karena itu sangat penting bagi jemaah haji Indonesia.
"Kalau tidak mereka akan kelelahan dan kalau bisa dilakukan ini akan menambah kenyamanan para jamaah haji," ujar Arsad.
Tidak hanya sampai disitu, jemaah Indonesia tahun ini juga diberi kenyamanan dengan satu maktab atau pemondokan hanya akan diisi 2.100 jemaah. Hal ini membuat jemaah lebih longgar dan tidak berdesak-desakan. Sebagai informasi biasanya satu maktab berisi 2.900-3.000 jamaah.
“Untuk tahun ini kapasitas per jemaah di dalam tenda, 1.6 meter persegi untuk Arafah dan jemaah di Mina 0.9 meter persegi,” ujarnya.
Sama hal nya dengan maktab, fasilitas toilet juga diperbanyak dari biasanya. Tahun sebelumnya jumlah toilet per maktab hanya 21, sekarang diperbanyak menjadi 38.
Kemudian, tahun ini juga ada penambahan toilet portabel yang memungkinkan jemaah untuk mengurangi antrean toilet, khususnya di toilet perempuan.
Untuk makanan, jemaah haji akan diberikan katering yang mana akan dimasak langsung oleh petugas dari Ikatan Chef Indonesia serta mahasiswa ahli resep dari Politeknik Pariwisata NHI Bandung yang didatangkan oleh Kementerian Agama.
“PPIH Arab sudah melakukan skenario pelatihan juru masak dan mendatangkan teman-teman dari NHI Bandung dan Ikatan Chef Indonesia. Harapannya makanan yang diberikan memiliki selera Indonesia dan tentunya lezat,” katanya.