RIAU24.COM - Ketahanan kapal selam terhadap tekanan air tergantung pada bahan yang digunakan untuk membangun kapal selam dan kapasitas lambung kapal. 
zxc1
Lambung kapal selam memiliki dua komponen utama, yakni lambung ringan dan lambung bertekanan. Lambung adalah struktur unik di kapal selam untuk menahan air di dalamnya, yang membantu kapal selam mempertahankan daya apung di bawah air. 

Lambung ringan biasanya terbuat dari pelat baja tipis, karena memiliki tekanan yang sama di kedua sisi. Di dalam lambung luar, ada lambung bertekanan, yang tahan terhadap tekanan luar dan memiliki tekanan atmosfer normal di dalam. 

Lambung bertekanan umumnya terbuat dari baja berkekuatan tinggi yang tebal dengan struktur yang kompleks dan cadangan kekuatan yang tinggi.
zxc2
Ada kedalaman menyelam yang aman untuk setiap kapal selam, dan ini dicapai secara teratur untuk tujuan latihan. Kedalaman menyelam maksimum teoritis kemudian dihitung oleh para insinyur yang terlibat dalam konstruksi dan desain kapal. 

Hal ini, secara teoritis, dapat dilampaui karena memiliki elemen kehati-hatian. Di luar ini, kedalaman kapal selam, jika terlampaui, akan menyebabkan kapal meledak. 

Usia lambung kapal selam dan seberapa jauh kapal selam melebihi kedalaman maksimalnya adalah faktor lain yang mempengaruhi daya tahan kapal selam. Setiap kapal selam memiliki kedalaman maksimum X kaki yang ditentukan selama pengujian awal kelas kapal selam.

Literatur terbuka terbaru mengungkapkan bahwa kedalaman uji kelas Los Angeles AS adalah 450m (1.500 kaki), menunjukkan kedalaman maksimum 675–900m (2.250–3.000 kaki). Ini adalah kapal selam dengan lambung bertekanan yang terbuat dari baja tarik tinggi HY-80. 

Kapal selam Amerika terbaru malah dibangun dari HY-100, jadi pasti bisa masuk lebih dalam.

Beberapa kapal selam Soviet/Rusia menggunakan Titanium (lebih kuat tetapi lebih rapuh dari baja). Yang pertama, kelas Project 705 diketahui telah mencapai 1.000 m (3.300 kaki), menunjukkan kedalaman maksimum 1.500–2.000 m (5.000–6.600 kaki).