Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina Membuat Warga Indonesia Terpecah
Indonesia sendiri telah sangat terpengaruh oleh masalah ketahanan pangan, dengan Widodo awal tahun ini menerapkan larangan sementara ekspor minyak sawit sebagai tanggapan atas melonjaknya harga domestik dan kendala pasokan. Petani kelapa sawit lokal juga telah melaporkan masalah dalam mendapatkan pupuk kimia yang dibutuhkan untuk menanam tanaman mereka, yang sebagian besar bahannya diimpor dari Rusia, pemasok pupuk kimia terbesar di dunia bersama dengan negara tetangga Belarusia.
Zamroni Salim, Kepala Pusat Penelitian Makroekonomi dan Keuangan (BRIN) di Jakarta, mengatakan perjalanan Jokowi harus dilihat dari kacamata yang realistis. “Kunjungan Presiden Indonesia tidak serta merta menghentikan perang, tetapi setidaknya dapat mencegah perang yang lebih agresif,” kata Salim kepada Al Jazeera.
“Ketika konflik tidak meningkat dan jumlah pihak yang bertikai tidak bertambah, maka dampak terhadap perekonomian, khususnya dari guncangan harga dan pasokan pangan dan energi di pasar dunia, juga dapat ditekan. Sehingga 'misi perdamaian' yang dilakukan Jokowi secara tidak langsung dapat memberikan manfaat bagi perekonomian global.”