RIAU24.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan jika negara Barat telah gagal mengacaukan ekonomi Rusia melalui rentetan sanksi ekonomi.

"Berkat tindakan bank sentral kita, berkat tindakan yang diambil tepat waktu oleh pemerintah dan banyak lagi yang telah dilakukan, apa yang disebut blitzkrieg ekonomi terhadap Rusia itu tentu saja, telah gagal," kata Putin.

Meskipun seperti itu, Putin mengakui bahwa pembatasan telah merugikan ekonomi Rusia dan menimbulkan banyak risiko dikutip dari sindonews.com, Senin, 11 Juli 2022.

Menyikapi kondisi ini perusahaan energi Rusia dimintanya harus bekerja dalam perspektif jangka panjang.

"Gasifikasi wilayah negara dan diversifikasi ekspor harus menjadi tugas utama pemerintah," tegasnya.

Menurut Putin, pemerintah juga sudah mempertimbangkan opsi untuk mengembangkan infrastruktur kereta api, laut dan pipa untuk pasokan minyak dan produk minyak Rusia ke negara-negara sahabat.

Serta infrastruktur transportasi gas untuk meningkatkan pasokan gas ke Asia dan pasar domestik.

Pasar dunia masih kacau karena seruan Barat untuk meninggalkan sumber daya energi Rusia.

Putin mengingatkan harga minyak Brent yang sempat melonjak menjadi USD130 per barel di tengah kekhawatiran kemungkinan kekurangan, tetapi dalam beberapa hari terakhir turun USD20-30 karena proyeksi perlambatan ekonomi global.