Kisah Menyedihkan Sang Penemu Coca Cola, Jatuh Miskin Hingga Meninggal Karena Penyakit Kanker
RIAU24.COM - Di era saat ini, siapa yang tidak mengenal Coca Cola ? Mungkin hampir semua orang mengenal merek tersebut, bukan ?
Minuman bersoda dengan warna hitam itu telah dikonsumsi oleh orang-orang di berbagai negara.
Terbuat dari buah kola yang diekstrak melalui proses perebusan ataupun pengeringan, minuman Coca Cola dengan mudah dibeli, mulai dari pedagang asongan hingga supermarket terkenal.
Coca Cola telah menjadi perusahaan global yang memiliki hampir 130 ribu karyawan.
Namun, tahukah kamu, ternyata kisah pendiri Coca Cola tak semanis keuntungannya saat ini.
Peracik Coca Cola diketahui bernama John Pemberton, yang merupakan ahli farmasi di Atlanta, AS. Ia adalah anak yang jenius. Namun sayang, diakhir hidupnya ia berjuang mengatasi kecanduannya terhadap morfin.
Pada usia 19 tahun, Pemberton berhasil menyelesaikan pendidikannya di Reform Medical College of Georgia Jurusan Farmasi dan Kedokteran. Pada 1852, ia memutuskan untuk menikah. Pemberton pun dikaruniai seorang putra bernama Charles Ney Pemberton.
Kemudian ia berjualan bahan baku obat-obatan farmasi. Berkat bisnisnya yang sukses, Pemberton direkrut sebagai tentara Perang Saudara di AS. Namun, perang itu membuat dirinya terluka.
Ia terpaksa menggunakan morfin untuk mengurangi rasa sakit. Semakin lama, Pemberton justru kecanduan dengan morfin. Suatu saat, ia ingin mengatasi kecanduannya tersebut. Usahanya tak sia-sia, ia berhasil membuat minuman dengan mencampur tanaman coca dengan biji kola.
Tanggal 8 Mei 1996, Pemberton menjual minuman hasil racikannya ke apotek. Setelah berjualan selama satu tahun, minuman itu hanya laku sebanyak sembilan botol.
Ia pun mengubah resep minumannya. Ia mencampur minuman tersebut dengan air dan dijual seharga lima sen.
Kemudian seorang petugas farmasi memiliki ide untuk mengganti air mineral dengan air soda. Banyak orang menyukai minuman tersebut.
Pemberton ternyata tak bisa sembuh dari kecanduan morfin. Bahkan, keluarganya hampir bangkrut karena mahalnya biaya untuk membeli morfin.
Kemudian Pemberton memutuskan untuk menjual hak formula Coca Cola. Namun ia berharap putranya kelak dapat meneruskan produksi minuman tersebut karena nama Coca Cola tetap menjadi milik Pemberton.
Rupanya, Charley hanya ingin mendapat uang secara instan. Ia menjual hak paten nama Coca Cola pada pebisnis Asa Candler.
Pada 16 Agustus 1888, Pemberton meninggal akibat kanker perut. Sang anak, Charley juga mengikuti jejak sang ayah menjadi pengguna opium dan meninggal enam tahun kemudian tepatnya pada 1894. Keduanya meninggal dalam kemiskinan.
Di tangan Asa Candler, Coca Cola mendunia. Ia menggunakan strategi pemasaran yang jenius.
Asa membagikan kupon minuman gratis, memasang iklan di spanduk, plakat, memasang logo Coca Cola di poster, kalender, buku, dan semua hal yang dapat menjangkau konsumen.
Akhirnya Coca Cola berhasil dipasarkan di lebih dari 200 negara dan 1,8 miliar minuman terjual setiap hari.
Malangnya, Pemberton tak pernah bisa menyaksikan kesuksesan minuman ciptaannya tersebut.