RIAU24.COM - Mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden disebut Amerika Serikat (AS) sebagai otak di balik serangan teror 9 September 2001 atau yang dikenal sebagai serangan 9/11.

Setelah tuduhan itu menyebar, Taliban menentangnya karena tidak ada bukti konkret yang bisa membuktikan keterlibatan Osama pada peristiwa tersebut.

Usai peristiwa itu, tuduhan demi tuduhan dilayangkan pada Osama bin Laden. Yang berikutnya datang dari Fidel Castro, mantan pemimpin Kuba yang kontroversial.

Dia menyebutkan jika Osama dibeli dan dibayar oleh badan intelejen Amerika, CIA pada 2010 silam.

Osama disebutnya bertugas saat Bush ingin menimbulkan kengerian dan menakut-nakuti warga dunia melalui isu terorisme.

Pernyataanya itu didasarkan atas dokumen yang diunggah ke internet yang baru saja merulis ribuan halaman dokumen rahasia perang Afganistan dikutip dari liputan6.com.