Arkeolog Temukan Benteng Usia 2.000 Tahun, Diduga Kerajaan Irak yang Hilang
Meski ini baru sekadar spekulasi, Brown percaya benteng itu adalah kota kerajaan yang dikenal sebagai Natounia, atau yang juga dikenal Natounissarokerta yang merupakan bagian dari kerajaan Adiabene.
"Natounia hanya benar-benar diketahui dari koin langkanya, tidak ada referensi sejarah yang detail," kata Brown.
Kota kerajaan ini muncul lewat penelusuran tujuh koin yang menggambarkan sebuah kota yang diambil namnya dari seorang raja bernama Natounissar dan lokasi di Sungai Zab Bawah, yang dikenal pada zaman kuno sebagai Sungai Kapros.
"Lokasi dekat (tapi tidak diakui di) Zab Bawah/sungai Kapros kuno, pendudukan singkat, dan gambaran bangsawan semuanya terhubung ke situs arkeologi dengan deskripsi yang dapat kita simpulkan dari koin uang. Ada juga beberapa makam bangsawan yang tidak biasa di dekatnya," kata Brown.
"Ini adalah argumen yang tidak langsung. ... Rabana-Merquly bukan satu-satunya kemungkinan bagi Natounia, tapi bisa dibilang kandidat terbaik sejauh ini (untuk) kota yang 'hilang', yang menjadi bagian suatu wilayah di suatu tempat," imbuhnya.
Natounissarokerta sendiri berasal dari nama Natounissar, bangsawan kerajaan pendiri dinasti kerajaan Adiabene, sementara kata Parthia yang merupakan kekaisarannya untuk parit atau benteng.