Tak Banyak yang Tahu, Sisik Trenggiling Ternyata Dijadikan Sebagai Sabu-sabu di Beberapa Negara
Hal yang sama juga terjadi di Sumatra. Melansir Antaranews, setiap tahun ada ratusan bahkan ribuan ekor trenggiling yang dikembalikan ke alam liar karena ditangkap oleh orang-orang yang ingin menjualbelikan hewan ini. Saat ini, trenggiling berada di status kritis (critically endangered/CR) berdasarkan daftar merah lembaga konservasi dunia, IUCN.
Sisik trenggiling dianggap bisa menjadi obat hingga sabu-sabu
Di Asia, ada 4 jenis trenggiling yang bisa ditemukan, yaitu Chinese Pangolin, Indian Pangolin, Philippine Pangolin, dan Sunda Pangolin (Manis Javanica). Sunda Pangolin ini adalah jenis yang paling banyak tersebar di Asia Tenggara. Keunikan hewan yang suka melingkar bak bola ini memang ada pada sisiknya.
Sisik trenggiling konon bisa dijadikan sebagai bahan obat hingga sabu-sabu. Hal ini, dikarenakan di dalam sisik trenggiling terdapat zat aktif analgesik yang bisa mengatasi rasa nyeri. Selain itu, terdapat juga partikel zat psikotropika jenis sabu (metamfetamin). Pada awal tahun 2021 lalu, seorang warga Rejosari, Wonosobo ditangkap akibat memperdagangkan sisik Trenggiling. Sang tersangka, Aryadi mengaku bahwa ia sudah tiga kali menjual sisik Trenggiling yang diakuinya sebagai bahan baku pembuat psikotropika jenis sabu-sabu. Berdasarkan penelusuran, diduga di dalam sisik Trenggiling tersebut terkandung zat aktif Tramadol HCl, partikel di dalam sabu-sabu.