Tak Banyak yang Tahu, Sisik Trenggiling Ternyata Dijadikan Sebagai Sabu-sabu di Beberapa Negara
Sisik trenggiling ini diekspor ke beberapa negara, seperti China dan Singapura. Di China, sisik trenggiling laku keras karena dianggap mujarab menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti asma dan kanker. Kandungan keratinnya dipercaya bisa membantu memperbanyak air susu ibu (ASI). Tak heran kalau sisik trenggiling ini kemudian diramu menjadi obat tradisional. Padahal, belum ada penelitian ilmiah yang mendukung pernyataan ini.
Di Singapura, ada metode khusus untuk menyulap sisik Trenggiling menjadi obat psikotropika. Salah satu caranya adalah dengan sistem matriks atau mencampur homogen dengan bahan matriks etil selulosa. Cara ini merupakan langkah paling sederhana untuk membuat tablet lepas lambat. Pada sisik Trenggiling, kandungan matriks etis selulosanya sangat tinggi, dan tak larut dalam air. Pada tahun 2019 lalu, otoritas Singapura menyita sisik trenggiling sebanyak 14 ton (setara Rp547 miliar) dari Vietnam. Negara-negara yang menjadi pemasok sisik trenggiling ini adalah Nigeria, Myanmar, Kamerun, bahkan Indonesia yang merupakan pemasok paling banyak dengan tujuan China.
Hukuman dan pidana untuk penyelundup sisik Trenggiling
Karena merupakan aktivitas ilegal, para pedagang sisik trenggiling ini akan dijerat hukuman pidana paling lama 5 tahun penjara dengan denda Rp100 juta. Namun, hal ini tak membuat para penyelundup sisik trenggiling ini kapok. Ada berbagai cara yang mereka lakukan untuk bisa menjual sisik hewan ini ke pasar gelap.