Bekasam, Sensasi Kuliner Ekstrim Sumatera Selatan yang Terbuat Dari Fermentasi Ikan
RIAU24.COM - Pengelolaan ikan di Kota Palembang, Sumatera Selatan dapat diolah menjadi beraneka ragam jenis makanan, seperti Pempek, Kerupuk, Kemplang, Tekwan, Model, Pindang bahkan masih banyak lainnya.
Namun mungkin tak banyak tahu dengan kulier satu ini.
Kamu pasti penasaran kan ?
Kuliner hasil pengolahan ikan satu ini adalah Bekasam atau ada juga yang menyebutnya dengan istilah bekasem.
Bekasam merupakan salah satu hasil pengolahan ikan dengan cara fermentasi secara tradiosinal khas Sumatera Selatan (Sumsel).
Jenis ikan yang biasanya diolah menjadi bekasam antara lain, ikan seluang, ikan seluang, ikan lambak, ikan sepat, ikan mujair serta ikan sungai lainnya.
Hampir semua masyarakat mengenalnya sebagai pendamping makan yang rasanya lezat dengan sensasi ektrim.
Meski makanan khas lokal yang mengundang selera, Bekasam tidak selalu menjadi hidangan utama makan.
Karena ada sebagian orang yang tidak suka dengan bahan dasar fermentasi ikan yang terkesan ekstrim.
Konon katanya, Bekasam dibuat sebagai salah satu upaya masyarakat terdahulu untuk mengawetkan ikan pada saat musim panen sehingga membuat masyarakat mencoba berbagai cara pengolahan ikan agar ikan tidak terancam busuk.
Oleh karena itu, masyarakat melakukan fermentasi secara tradisional dengan memanfaatkan fermentasi alami/spontan.
Cara mengolahnya sangat simpel cukup dengan tiga bahan saja. Apa saja ketiga bahan tersebut, yakni ikan sebagai bahan utama, garam dan nasi. Nasi merupakan sumber karbohidrat untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Karbohidrat akan diurai menjadi gula sederhana oleh mikroorganisme, kemudian akan diubah menjadi asam laktat, etanol, asam asetat, asam format, dan Karbon dioksida atau CO2. Hasil fermentasi inilah yang akan memberikan rasa dan aroma khas bekasam.
Nah pasti penasaran bukan bagaimana cara pembuatannya...
Cara membuat bekasam yakni setengah kilogram ikan sungai, garam 2 sendok makan, dan nasi putih satu sendok makan. Ikan sungai tersebut di bersihkan bagian perut dan kepalanya sebersih mungkin, lalu tiriskan air dan di tuang kedalam baskom.
Masukkan satu sendok garam dan satu sendok nasi putih lalu aduk hingga semua bahan meresap dan merata kedalam ikan. Tahap selanjutnya, masukkan ikan kedalam toples kemudian di tutup rapat untuk di fermentasi selama minimal 10 hari.
Dan setiap tiga hari sekali, bahan tersebut di aduk, agar fermentasi merata. Setelah 10 hari bekasam siap di olah jadi masakan.
Sebenarnya, tidak banyak orang yang terlalu suka dengan Bekasam ketika menyaksikan bekasam yang belum dimasak.
Karena di dalam toples hanya terlihat tekstur daging ikan yang sudah terurai. Belum lagi ketika toples tersebut dibuka, maka bau busuk akan tercium seketika.
Tapi jangan salah sangka dulu,di balik proses pembuatannya yang diluar ekspektasi, Bekasam merupakan kuliner yang sangat sedap dengan sensasi rasa yang sangat berbeda dengan makanan lainnya.
Jika sudah di masak dengan olahan rempah-rempah, cabai pedas, dan bahan lainnya maka Bekasam akan menimbulkan bau wangi khas semerbak hingga menimbulkan sensasi selera makan yang luar biasa.