30 Penyu Hijau Langka Ditemukan Dengan Luka Leher Penuh Darah di Jepang
RIAU24.COM - Lebih dari 30 penyu telah ditemukan terluka parah di pantai pulau Kumejima di Jepang. Bekas tusukan juga ditemukan di sekitar leher mereka, seperti dilansir Riau24.com dari India.com, Selasa, 26 Juli 2022.
Penduduk setempat menemukan reptil itu Kamis lalu setelah air surut di pantai, sekitar 100 km di sebelah barat pulau utama Okinawa.
Penyu" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jul/Image-1_62de8fa2d5460.jpg?w=725&h=543&cc=1" style="height:543px; width:725px" />
Dianggap terancam punah dan masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), beberapa penyu hampir tidak bisa bergerak dan berdarah, sementara yang lain mati. Mereka tampaknya memiliki luka tusukan di leher mereka dari pisau, lapor harian nasional Jepang The Mainichi.
Polisi telah memulai penyelidikan dengan dugaan kekejaman terhadap hewan.
Seorang operator penangkapan ikan di Prefektur Okinawa mengaku menikam penyu untuk mengeluarkannya dari jaring ikan, lapor outlet tersebut, seperti dikutip dari berbagai sumber.
“Banyak dari mereka terjerat jaring ikan. Saya melepaskan beberapa dari mereka dan melepaskannya ke laut, tetapi saya tidak dapat melepaskan yang berat, jadi saya menusuk mereka untuk menyingkirkannya, ”kata operator perikanan itu.
Penyu" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jul/NWF_62de905c3c6a2.jpg?w=318&h=159&cc=1" style="height:159px; width:318px" />
Staf Museum Penyu Kumejima mencapai pantai, yang terkenal dengan penyunya. Ditutupi dengan lamun, itu adalah habitat alami penyu, Yoshi Tsukakoshi, juru bicara di museum penyu Kumejima mengatakan kepada CNN.
Dia mengatakan kepada outlet bahwa jaring diletakkan oleh nelayan untuk menangkap ikan tetapi beberapa dari mereka berpikir bahwa “kura-kura memakan semua lamun sebelum tumbuh dan itu mencegah ikan bertelur di daerah tersebut”.
Penyu" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jul/Image-2_62de8ff0873d9.jpeg?w=725&h=543&cc=1" style="height:543px; width:725px" />
“Sebagai komunitas penyu yang telah mentransmisikan pelestarian lingkungan laut dan pentingnya makhluk hidup melalui kegiatan konservasi penyu sejak hari ke hari, situasi saat ini sangat menyakitkan dan mengecewakan. Kami sangat menyesal telah menyebabkan Anda semua masalah,” kata museum penyu Kumejima di halaman Facebook-nya.
“Banyak penyu yang mati. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” kata salah satu pegawai museum seperti dikutip Asahi Shimbun. ***