PHR Serahkan Draf Rencana Penerapan, CEOR Tahap 1 Lapangan Minas ke SKK Migas
RIAU24.COM - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) secara resmi mengajukan draf rencana pengembangan (plan of development/ POD) dari proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Tahap 1 di Lapangan Minas Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau. Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menyerahkan dokumen tersebut kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam kunjungan kerja di Kompleks PHR di Rumbai, Pekanbaru, pada Senin (8/8).
Kunjungan kerja ini juga bertepatan dengan peringatan satu tahun alih Kelola WK Rokan ke PHR serta inagurasi fasilitas Digital & Innovation Center. Penyerahan dokumen juga disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip. Finalisasi dari rancangan POD ini selanjutnya direncanakan dapat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan.
”Pengembangan CEOR merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti, atau KKP, PHR kepada pemerintah untuk peningkatan cadangan dan/atau produksi dalam periode lima tahun pertama sejak alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu,” ungkap Jaffee A. Suardin. PHR berencana menjalankan CEOR Tahap 1 melalui injeksi perdana surfaktan di Lapangan Minas sekitar akhir 2025 guna memenuhi tata waktu sesuai KKP.
Rencana pelaksanaan Tahap 1 mencakup 37 sumur termasuk sumur produksi, injector, observasi, dan disposal dengan menerapkan konfigurasi sumur berpola 7 spot inverted irregular. Surfaktan dialirkan ke dalam sumur minyak untuk melepaskan sisa-sisa minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan di reservoir. Surfaktan bekerja menurunkan tegangan antar muka antara minyak bumi dengan air sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak bumi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan pengembangan CEOR di Minas merupakan salah satu upaya optimalisasi produksi WK Rokan yang masih memiliki potensi besar. “Untuk mendukung proyek ini, SKK Migas juga akan bekerja secara cepat dalam melakukan review serta memberikan persetujuan dokumen POD CEOR tersebut. Secara optimis akan kami selesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin,” ujarnya.
Dwi kemudian mengataakan bahwa komitmen PHR ini menjadi salah satu penopang utama long term plan untuk mendukung upaya pencapaian target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030 mendatang.