Kembali Tertinggi Sepanjang Sejarah, Laba Bersih PTPN V Tembus 1,3 Triliun
“Tidak dipungkiri bahwa pencapaian-pencapaian yang diraih tidak hanya akibat peningkatan harga komoditas, namun juga efisiensi, optimalisasi produksi dan langkah-langkah strategis lainnya juga memberikan kontribusi. Sebagai gambaran, keseluruhan langkah, inisiatif dan program strategis yang digulirkan sejak awal 2019 telah menciptakan nilai tambah (value creation) mendekati Rp700 miliar dengan asumsi harga CPO tetap sama dengan awal 2019," jelas Top CEO in Digital Transformation for Agro-Palm Oil Industry 2020 itu.
Lebih lanjut, sebagai korporasi yang bergerak dibidang komoditas, Jatmiko menyadari perkebunan tidak sekedar berbicara mengenai tanaman, budidaya ataupun iklim, melainkan mengenai manusia. Sehingga menurutnya perbaikan SDM lah yang harus menerima prioritas pertama.
“Dengan mengikis paradigma lama, menemukan perbaikan dalam peningkatan efektivitas kinerja yang berjalan beriringan dengan perkembangan zaman adalah jalan sukses kedepan. Setelah integritas, maka inovasi yang memberi value menjadi kunci," kata Jatmiko memberikan jawaban perbaikan apa yang dilakukan dalam kurun 3 tahun terakhir.
Perubahan Ruang Perbaikan Terbesar
Jatmiko Santosa yang rutin mengunjungi unit kerja kebun dan pabrik yang tersebar di remote area yang ada di 6 kabupaten di Riau itu mengungkapkan bahwa sejak awal bertugas di PTPN V, dirinya selalu berpesan bahwa perbaikan adalah ruang terbesar di muka bumi ini. Ia meminta kepada setiap karyawan untuk tidak cepat berpuas diri atas prestasi yang di raih saat ini.
Pendekatan digitalisasi yang diusung ternyata mampu diterjemahkan dengan baik oleh segenap karyawan PTPN V. Bahkan beberapa inovasi dan program yang lahir dari internal PTPN V telah diputuskan Pemegang Saham untuk menjadi platform bagi perkebunan negara lainnya.