RIAU24.COM - Gempa bumi yang kuat telah terjadi di lepas pantai pulau Sumatera di Indonesia, menyebabkan penduduk panik, tetapi tidak ada laporan segera mengenai korban atau kerusakan serius.

Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) mencatat gempa berkekuatan 6,5 di lepas pantai Kepulauan Mentawai sebelum 10:30 (03:30 GMT) pada hari Senin dan mengatakan itu tidak memicu peringatan tsunami.

Itu adalah gempa ketiga yang dirasakan di daerah itu pada Senin, 29 Agustus 2022.

Gempa berkekuatan 5,2 tercatat sebelum fajar, diikuti oleh gempa berkekuatan 5,4 kurang dari satu jam kemudian.

Gempa berkekuatan 6,5 dirasakan selama beberapa detik di ibu kota provinsi Padang dan di daerah pegunungan sekitar Bukitinggi, kata badan bencana dalam sebuah pernyataan.

Badan tersebut mengatakan tidak ada laporan tentang korban tetapi ada kerusakan kecil pada bangunan di pulau Siberut.

Secara terpisah, Novriadi, seorang pejabat bencana lokal di pulau-pulau Mentawai, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa penduduk di beberapa desa telah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi dan sebuah gereja lokal, sekolah dan fasilitas kesehatan telah rusak ringan.

Badan bencana mendesak masyarakat untuk tidak panik dan memperingatkan potensi gempa susulan.

Survei Geologi Amerika Serikat mengukur gempa pada 5,9 dan mengatakan itu berpusat sekitar 170km (105,6 mil) barat-barat daya Pariaman, sebuah kota pesisir di provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 18km (11 mil).

Variasi dalam pengukuran awal sering terjadi.

Indonesia berada dalam wilayah yang disebut sebagai "Cincin Api Pasifik”, di mana lempeng tektonik yang berbeda dari kerak bumi bertemu dan menciptakan aktivitas seismik yang sering.

Pada bulan Februari, gempa berkekuatan 6,2 menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 460 di provinsi Sumatera Barat. Pada Januari 2021, gempa berkekuatan 6,2 SR menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai hampir 6.500 orang di provinsi Sulawesi Barat.

Pada tahun 2009, Padang dilanda gempa berkekuatan 7,6 yang menewaskan lebih dari 1.100 orang, melukai lebih banyak lagi dan menyebabkan kerusakan yang meluas.  ***