Cerita Lama Kala PDIP Pernah Menangis Saat Harga BBM Naik, Kalau Sekarang?
RIAU24.COM - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku memahami kenaikan harga BBM yang kini tengah terjadi di Indonesia saat ini.
PDIP juga mengerti beban yang ditanggung oleh pemerintah jika harga BBM jenis Pertalite jika tak dinaikkan.
"Tetapi dalam sisi yang lain berbagai komoditas kita itu kan juga membawa implikasi kepada surplus perdagangan kita, sehingga di dalam hal yang sulit itu kami meyakini Pak Jokowi akan mengambil keputusan yang terbaik," sebutnya beberapa waktu lalu dikutip dari republika.co.id.
Tahukah jika respons Hasto terkait rencana kenaikan harga BBM kontra ketika Indonesia dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mulai dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga jajarannya di tingkat DPP semuanya menangis merespons kebijakan SBY menaikkan harga BBM.
Megawati pernah menangis saat memberikan sambutan di Rakernas PDIP di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 Mei 2008.
Saat itu, Megawati mengaku teriris hatinya melihat kemiskinan di Indonesia, yang salah satunya disebabkan karena naiknya harga BBM.
"Saya sedih melihat rakyat banyak yang menderita, padahal kita punya banyak kekayaan alam, namun angka kemiskinan tinggi," kata Mega.
Selanjutnya di 2013 ketika Fraksi PDIP di DPR yang dipimpin Puan Maharani juga ikut menangis dalam Sidang Paripurna DPR, ketika memprotes kenaikan harga BBM.
Tidak hanya Puan, sejumlah politisi PDIP di DPR RI saat itu juga terlihat ikut menangis.
Tangisan elite PDIP itu kemudian disusul aksi long march kader PDIP dari Tugu Proklamasi menuju Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara pada 19 Juni 2013.
Ribka Tjiptaning yang terkenal vokal di DPR saat itu menegaskan, demo tersebut adalah bentuk konsistensi PDIP menolak kenaikan harga BBM.