RIAU24.COM - Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal DPP PDIP dinilai menyindir mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemimpin yang sibuk berbicara kecurangan pemilu.

Hal ini diungkapkannya dalam Pendidikan Kader Pratama (PKP) yang diinisiasi oleh DPC PDIP Kota Tangerang Selatan di Sekolah Partai, pada Rabu (21/9/22).

Diawal sambutannya, Hasto mengajak kader parpolnya untuk mengedepankan intelektualitas dalam berpolitik seperti yang ditunjukkan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.

Menurut Hasto, Bung Karno memerhatikan terjadinya feodalisme di tingkat global, sampai terjadi revolusi Prancis.

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan Bung Karno turut mempelajari Leninisme, Marxisme, dan Sosialisme hingga akhirnya Presiden pertama RI itu melahirkan Pancasila sebagai puncak ideologi dunia.

"Jadi saudara sekalian, yang namanya pemimpin berbicara memadukan masa lalu untuk menyelesaikan masalah sekarang dan masa depan. Membangun masa depan, itu namanya pemimpin," kata Hasto dalam pidatonya.

Kemudian, dikesempatan yang sama Hasto menyinggung ada seorang pemimpin yang berbicara kecurangan pemilu ketika pesta demokrasi itu bahkan belum digelar.

"Kalau pemimpin bicaranya ini terjadi kecurangan pemilu, ini ada kecurangan pemilu, padahal pemilunya saja belum berjalan. Tapi akhirnya sudah dijawab beliau sendiri. Sebab beliau mengatakan yang sering melakukan kecurangan pemilu, dahulunya melakukan kecurangan," ujarnya.

Walaupun Hasto tidak menyebut secara spesifik siapa sosok tersebut, namun secara tidak langsung perkataannya menjurus ke tuduhan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa ada dugaan kecurangan di Pilpres 2024.

Lebih lanjut, Hasto meminta kader PDIP tidak diam menyikapi narasi kecurangan pemilu yang digulirkan seorang pemimpin. Terlebih isu itu mengarah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi, meskipun saat ini ada yang mengatakan pemilu curang, kita diam, tetapi ketika itu ditujukan kepada Pak Jokowi yang tugasnya saat ini berat. Kita membela Pak Jokowi saudara sekalian. Nah itu. Cuma jangan emosi," tuturnya.

Seperti diketahui, SBY menyatakan akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024 karena mencium gelagat kecurangan.

(***)