Kunjungi Tiga Sekolah di Bengkalis, Fajar Lase: Manfaatkan Teknologi untuk Pribadi dan Kepentingan Masyarakat Luas
RIAU24.COM -BENGKALIS - Staf khusus menteri hukum dan HAM (Menkumham) Bidang Transformasi Digital Fajar BS Lase gencar mensosialisasikan kekayaan intelektual (KI) dan memotivasi Gen Z agar melek teknologi.
Kali ini, pria asal Kab. Asahan, Prov. Sumatera Utara ini mengunjungi tiga sekolah sekaligus di Kab. Bengkalis, yakni SMAN 2 Bengkalis, SMAN 1 Bengkalis dan SMA Dharma Matria Bengkalis.
Disampaikan Fajar Lase, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS 2022), populasi terbanyak di Bengkalis adalah Generasi Z sebanyak 149.095 orang), disusul oleh Generasi Milenial sebanyak 146.750 orang.
"Siswa SMA merupakan jumlah generasi yang terbanyak secara global, karena menurut riset Nielsen di 2020, menyatakan bahwa 1 dari 3 orang masuk ke kategori Generasi Z, generasi yang lahir setelah 1996," kata Fajar Lase.
Disebutkannya, Gen Z ini memiliki kelebihan karena lahir setelah teknologi itu ada. Alhasil, mereka memiliki daya pikir, kreativitas dan terlatih untuk mencari segala sesuatunya dengan gadget, sehingga bisa mencari sesuatu dengan sangat cepat dalam mengambil keputusan.
"Kalian ini sangat gampang mencari informasi melalui gadget. Namun, perkembangan teknologi yang pesat tidak akan berdampak apapun jika tidak diimbangi oleh kualitas generasi muda yang unggul. Untuk itu penting untuk menanamkan pengetahuan mendasar tentang pentingnya perkembangan teknologi,"ungkapnya.
Perubahan teknologi, kata Fajar Lase juga telah menggeser dinamika pasar kerja dan komersil, di mana semua sudah memasuki ranah digital. "Adik-adik semua pasti generasi yang melek teknologi. Kembangkan ide dan kreatifitas, tuangkan dalam aplikasi atau produk lainnya," ajak Fajar.
Dia mencontohkan Alfatih Timur, pendiri dari Kitabisa. Dengan bantuan teknologi saat ini, pendiri kitabisa dapat membangun platform donasi dan penggalangan dana yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas. "Ada banyak cerita sukses anak muda yang dapat mengoptimalkan manfaat teknologi baik untuk pribadi dan masyarakat luas," imbuhnya.
Dari satu contoh itu, sambung Fajar Lase, para siswa bisa melihat bahwa peluang kerja Gen Z. Sebab, jumlah angkatan kerja produktif terkadang tidak sebanding dengan jumlah kesempatan kerja yang ada.
"Gen Z ini tidak mau kerja terikat. Gen Z ini kemungkinan besar peluang kerja berada pada bidang teknologi informasi, produk yang dihasilkan seperti aplikasi atau desain visual seperti konten kreator, videografer, blogger dan lainnya. Kalianlah pelaku-pelakunya dan sekarang banyak orang yang membutuhkan,"ungkapnya lagi.
Namun, lanjutnya, hasil karya yang dihasilkan tersebut merupakan aset yang harus dilindungi oleh pemerintah. Untuk itu, hasil karya intelektual itu harus segera didaftarkan agar melindungi produk tersebut dari bajakan atau plagiat orang lain.
"Pemerintah hadir untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap hasil karya intelektual. Untuk itu, jangan langsung merasa nyaman dan aman ketika usaha maju, kareta ada saja orang yang mencuri ide dan kreatifitas tersebut,"ucapnya.
Pesan fajar bs lase kepada para pelajar bahwa pendidikan bukan hanya mempelajari fakta-fakta tetapi melatih untuk merangsang berfikir kreatif sebagaimana quotes dari albert einsten“ Education is not the learning of facts, but training the mind to the think,"pungkasnya.