Asal Usul Penamaan Lubang Buaya
RIAU24.COM - Tujuh jenazah korban pemberontakan G30S PKI diletakkan dalam Lubang Buaya pada tanggal 30 September 1965.
Ketujuh pahlawan itu adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono.
Kemudian Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, Lettu Pierre Andreas Tendean.
Tahukah jika lokasi Lubang Buaya berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur dikutip dari detik.com.
Lokasi tersebut diberi nama Lubang Buaya karena masyarakat sekitar mempercayai sebuah legenda yang menyebutkan ada banyak buaya putih yang hidup di dekat sungai kawasan tersebut.
Para buaya itu juga membuat lubang sebagai tempat berkumpul. Oleh karena itu, lokasi tersebut dinamakan Lubang Buaya.
Namun, Lubang Buaya saat peristiwa G30S PKI merupakan pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia (PKI).
Saat ini, di tempat tersebut berdiri Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila, sebuah museum hingga sumur kecil tempat para korban G30S PKI dibuang.
Juga ada rumah yang menjadi tempat ke tujuh Pahlawan Revolusi disiksa dan dibunuh. Ada juga mobil jadul yang digunakan untuk mengangkut para korban pemberontakan G30S PKI.