RIAU24.COM - Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Rusia pada Selasa (11/10), kantor berita negara UEA WAM melaporkan pada Senin.

Kementerian luar negeri UEA mengatakan kunjungan itu bertujuan untuk membantu mencapai solusi politik yang efektif untuk krisis Ukraina, demikian yang dilaporkan WAM.

"UEA berupaya mencapai hasil positif untuk de-eskalasi militer, mengurangi dampak kemanusiaan, dan mencapai penyelesaian politik untuk mencapai perdamaian dan keamanan global," tambah kementerian itu.

Kunjungan itu dilakukan kurang dari seminggu setelah OPEC+, sekelompok produsen minyak yang mencakup UEA dan Rusia, setuju untuk melakukan pemotongan produksi minyak yang curam untuk menentang tekanan AS.

Keputusan oleh OPEC yang dipimpin Saudi dan sekutunya yang dipimpin Rusia, pengelompokan yang dikenal sebagai OPEC+, telah semakin mempererat hubungan antara Washington dan sekutu Teluk tradisionalnya di Riyadh dan Abu Dhabi, berdasarkan sumber-sumber itu.

Disisi lain, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berusaha keras untuk mencegah pemotongan produksi, berharap untuk menutup harga bensin menjelang pemilihan paruh waktu di mana Partai Demokratnya dapat kehilangan kendali atas Kongres.

Biden terbang ke Jeddah pada Juli untuk KTT Teluk untuk mencoba memperbaiki hubungan, tetapi dia pergi tanpa mengamankan kesepakatan untuk produksi minyak yang lebih tinggi.

(***)