Tanggapan Anies Baswedan Tentang Survei Capres, Bandingkan Dirinya dengan Ganjar dan Prabowo
Mengenai survei elektabilitas capres, Anies menganggap angka tersebut bukanlah sebuah statistik melainkan angka-angka yang merupakan sebuah kepercayaan.
"Saya terima kasih kepada survei-survei karena memberikan kita feedback melampaui wilayah kerja saya. Tapi saya memandang angka yang muncul di survei itu ya bukan sebagai statistik, tapi itu sebagai kepercayaan. Bahwa ada orang-orang yang menitipkan kepercayaan itu," ujar Anies.
Kemudian, Anies menyampaikan rasa terimakasihnya kepada lembaga survei yang mencantumkan namanya dalam daftar tiga besar calon presiden. Padahal, menurutnya, selama ini dia fokus bekerja untuk Jakarta.
"Padahal saya pada saat ini, saya tidak berada dalam wilayah track untuk menjadi capres. Jadi kalau untuk 3 nama itu misalnya yang di atas, Pak Prabowo jelas, beliau adalah seorang calon presiden ketua umum partai. Pak Ganjar beliau sudah 2 periode menjadi gubernur. Kalau udah dua periode kan nggak bisa 3 periode. Otomatis yang berikutnya adalah menjadi calon presiden. Logis dong. Bahwa punya tim ya logis juga, punya tim juga sah-sah saja," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies blak-blakan bahwa dia selama ini tidak pernah menyiapkan tim sukses untuk menjadi capres. Ia malah merencanakan akan kembali menyiapkan tim kampanye untuk Pilgub DKI Jakarta di tahun 2021. Namun, rencana itu batal lantaran tidak ada Pilkada.
"Tapi kalau saya nih, saya ini baru periode pertama. Di Jakarta kan belum 5 tahun. Kalau saya bicara, 'Pak Anies Jakarta belum 5 tahun udah bikin tim untuk yang lain'. Tidak, karena itu saya urusin Jakarta dan sesungguhnya kami ini sudah bersiap bahwa nanti tahun 21 kami akan fokus untuk mulai kampanye (Pilgub DKI, red). Kenapa? Karena 22 ada Pilkada. Kan skenario kami begitu, rencananya sampai 21 itu full ngerjain, nanti 2022 mulai ada tim mulai. Eh ternyata pilkadanya tidak ada, jadi rencana bikin sekretariat itu ya sudah selesai, jadi sampai dengan sekarang belum," pungkasnya.