Pesawat itu membawa penumpang pesawat Boeing 787, outlet media Italia Corriere della Sera melaporkan.

Penyelidik Badan Nasional untuk Keselamatan Penerbangan yang menyelidiki insiden itu akan menentukan apakah akan meluncurkan penyelidikan resmi.

Boeing 747-400 Dreamlifter memiliki badan pesawat setinggi 28 kaki untuk mengangkut suku cadang. Penerbangan pertamanya dilakukan pada tahun 2006 dan dioperasikan untuk membawa barang antara Italia, AS, dan Jepang. Itu juga digunakan selama pandemi coronavirus untuk mengangkut pasokan medis.

Ini bukan satu-satunya insiden roda jatuh dari pesawat.

Pada November 2011, orang-orang di dalam pesawat dari Exeter ke Newcastle di Inggris menyaksikan roda patah saat roda pendarat ditarik . Setelah pramugari memeriksa roda pendaratan, kapten mulai melakukan pendaratan darurat.

Pilot meminta 39 penumpang untuk bergerak sehingga berat di pesawat terdistribusi secara merata, menurut laporan Cabang Investigasi Kecelakaan Udara. Kapten melakukan pendaratan dengan terlebih dahulu menurunkan roda kiri, kemudian menurunkan roda kanan yang tersisa. Pesawat berbelok ke kiri, dan pilot bekerja untuk menahannya dan menerapkan rem darurat untuk menghentikannya.