Sadio Mane Bangun Mesjid, Rumah Sakit Hingga Sekolah Alasan Dapatkan Gelar Socrates Award 2022
RIAU24.COM - Penyerang Bayern Munchen Sadio Mane dikenal sangat rendah hati dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Ia menjadi pemain pertama yang mendapatkan gelar Socrates Award. Saat memberikan sambutannya, Sadio Mane mengatakan ia merasa malu.
Penyerang Bayern Muenchen, Sadio Mane, mendapatkan Socrates Award 2022 atas aksi kemanusiaan dan kebaikannya di luar sepak bola.
Acara penghargaan Ballon d'Or 2022 diadakan di Theater du Chatelet, Paris, pada Senin (17/10/2022) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB.
Terdapat satu kategori baru yang dibuat untuk kali pertama dengan nama Socrates Award.
Penghargaan tersebut diiniasisi oleh France Football selaku penyelenggara untuk memberikan apresiasi kepada pesepak bola yang aktif di bidang sosial dan kemanusiaan dalam kebaikan.
Inspirasi penghargaan ini datang dari salah satu legenda timnas Brasil, Socrates, yang merupakan pesepakbola sekaligus seorang doktor.
Kecerdasannya tak hanya ditunjukkan di atas lapangan, melainkan juga di bidang lain di luar sepak bola.
Socrates aktif bermain mulai 1973 bersama Botafogo-SP dan pensiun di klub yang sama pada 1989, setelah membela klub seperti Corinthias, Flamengo, hingga Fiorentina.
Selan itu, Socrates juga merupakan pendiri Gerakan Demokratis Korintus yang berfungsi untuk menentang pemerintahan militer di Brasi tahun 1980-an.
Dia meninggal dunia dalam usia 57 tahun pada 2011 dan namanya diabadikan sebagai salah satu pejuang bagi Brasil.
Umum diketahui bahwa Sadio Mane adalah salah satu pesepak bola yang aktif dalam kegiatan sosial di tempat asalnya, desa Bambali, Senegal.
Setelah menuai kesuksesan di Liverpool, Mane membangun kampung halamannya dengan mendirikan bangunan umum seperti rumah sakit, sekolah, masjid, hingga mengadakan jaringan internet.
Sang bomber juga membantu pemerintah Senegal untuk meringankan beban ketika dunia dilanda COVID-19 pada 2020 dan 2021.
Pemain yang kini membela Bayern Muenchen tersebut juga dikenal sebagai pemain rendah hati dan Muslim yang taat.
Dalam pidatonya, Mane merasa malu jika perbuatan baiknya ini dijadikan sorotan sebab dirinya secara ikhlas membantu sesama.
"Saya sangat senang menjadi tamu malam ini.Terkadang saya agak pemalu, tetapi saya sangat senang melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk orang-orang saya untuk membuat segalanya lebih baik," ujar Mane dalam pidatonya.
Dalam penghargaan Ballon d'Or ini, Mane menempati urutan kedua di bawah pemenang Karim Benzema.
(***)