Politik Identitas Diprediksi Tetap Akan Dipakai di Pemilu 2024
RIAU24.COM - Peniliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai politik identitas tetap akan dipakai sampai kapanpun terutama pada 2024 nanti.
Aisah mengatakan, pemilu merupakan ajang pemilihan perwakilan politik dikutip dari bisnis.com, Jumat, 4 November 2022.
"Saya rasa identitas memang selalu menjadi isu dalam kontestasi pemilu, karena konteks pemilu adalah memilih representasi politik termasuk representasi dari kelompok politik dengan identitas tertentu, termasuk agama, etnis, gender dan lainnya," jelasnya.
Sayangnya, politik identitas menjadi bahaya ketika dijadikan alat memecah belah persatuan.
"Politisasi identitas termasuk politisasi agama digunakan misalnya tidak hanya untuk memenangkan calon tetapi kemudian memecah kelompok agama, bahkan ada unsur meminggirkan kelompok agama lain," sebutnya.
Penggunaan politik identitas seperti itu tak hanya berefek ke kontestasi pemilu itu sendiri melainkan dapat menjadi konflik berlarut.
Demokrasi dan pluralisme, terutama di Indonesia, bisa terancam.
Dia mencontohkan pilpres dan Pilkada DKI Jakarta sebelumnya, yang seharusnya jadi pembelajaran agar tak terulang lagi.
"Politisi seharusnya belajar berkompetisi secara sehat tanpa lagi menggunakan cara-cara lama itu," sebutnya.