APRIL Group Bagikan Upaya Tata Kelola Keberlanjutan Terkait Mitigasi Iklim di Net Zero Summit
“Kedepannya, kami memfokuskan upaya mengelola dampak terkait iklim dan memastikan bahwa dampak tersebut terintegrasi ke dalam strategi dan manajemen risiko perusahaan. Perubahan iklim memang “berbiaya” tetapi ekonomi rendah karbon juga membuka peluang bagi pelaku bioekonomi seperti kami,” ujar Sihol.
Proses memasukan tata kelola iklim dalam governance perusahaan sendiri bergantung terhadap empat hal, yakni struktur tata kelola yang memfokuskan agenda keberlanjutan dan mitigasi iklim, mengidentifikasi dan menilai risiko dan peluang terkait iklim yang dikembangkan dalam komitmen APRIL2030 perusahaan.
Dua lainnya, yakni integrasi risiko dan peluang terkait perubahan iklim ke dalam strategi perusahaan, proses manajemen risiko, dan keputusan investasi serta menjaga dialog dengan multistakeholder untuk upaya pembelajaran.
APRIL Group sendiri dikenal sebagai perusahaan yang aktif melakukan upaya mitigasi iklim, utamanya dalam mendukung pemerintah untuk mencapai net sink pada 2030 dari industri kehutanan atau FOLU (Forest and Other Land Uses) Net Sink.
Di hulu, komitmen tersebut dilakukan dengan melakukan konservasi kawasan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menerapkan kebijakan zero tolerance pada deforestasi. Di hilir, APRIL Group beralih pada penggunaan bahan bakar yang terbarukan serta berinvestasi pada teknologi sirkular.
Sebagai salah satu produsen produk bio-based berkelanjutan di dunia, APRIL Group punya visi keberlanjutan APRIL2030, yang salah satu targetnya adalah mencapai Iklim Positif yang salah satunya menargetkan penggunaan 90% energi terbarukan untuk kebutuhan pabrik, yang mana saat ini telah mencapai 87% berdasarkan audit terakhir yang dilakukan.