Suara Golkar Bisa Naik 17 Persen Jika Usung Ganjar Jadi Capres 2024
RIAU24.COM - Survei eksperimental yang dilakukan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan efek tokoh capres terhadap suara Partai Golkar.
Dari hasil survei terlihat suara Partai Golkar akan melonjak naik bila mengusung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
"Kalau Ganjar yang dicalonkan oleh Golkar, ada kenaikan cukup signifikan. Tadi dari 11% (elektabilitas Golkar) menjadi 17%. Itu berarti kurang lebih 6%kan (kenaikannya)," kata Saiful Mujani selaku Pendiri SMRC, dikutip tayangan YouTube SMRC TV, Jumat (18/11/2022).
Saiful mengatakan metode eksperimental untuk menguji efek pencalonan presiden terhadap elektabilitas partai ini dilakukan dengan membagi responden secara acak ke dalam empat kelompok yakni kontrol, treatment 1, treatment 2, dan treatment 3.
Setiap responden mendapat satu pertanyaan sesuai kelompoknya.
Dalam variabel kontrol, Partai Golkar mendapatkan suara 11% dan berada di urutan ketiga setelah PDIP dan Gerindra. Survei eksperimental tersebut menggunakan sampel 267 dengan margin of error sekitar 6,1%.
"Jadi Ganjar bisa menaikkan suara Golkar kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar," katanya.
Oleh karena itu, Saiful mengatakan suara Ganjar sangat besar. Saiful menyebut Ganjar berpengaruh besar terhadap suara partai.
"Ini sangat berarti, bahkan posisinya sekarang kalau Ganjar menjadi calon oleh Golkar, peta kekuatan partai politik berubah cukup besar," tuturnya.
Dalam survei tersebut, Ganjar disandingkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Saiful mengatakan, Airlangga Hartarto dan Erick Thohir tidak berpengaruh besar terhadap suara Golkar apabila dicalonkan menjadi Capres 2024. Maka, pengaruh Ganjar Pranowo sangat penting untuk menaikkan Elektabilitas Partai Golkar jika diusung sebagai Capres 2024.
"Airlangga ini tidak punya pengaruh sebetulnya, baik positif maupun negatif. Jadi kalau Golkar mencalonkan Airlangga, kemungkinan untuk menaikkan Golkar itu tidak terjadi, itu tidak mudah. Erick Thohir, tidak bergeming sama sekali. Airlangga masih mendingan, tadi dari 11 (elektabilitas Golkar) menjadi 13, ini 11 ya 11," pungkasnya.
(***)