Piala Dunia 2022: Mengenal Bola Buatan Indonesia, Peneliti Sebut yang Terbaik dari Sisi Aerodinamika
John mengatakan mulai di 2002 bola yang digunakan di Piala Dunia dibuat dengan konstruksi 32 panel. Detailnya 20 bentuk heksagonal dan 12 bentuk pentagonal. Setiap panel itu terbuat dari kulit dan secara tradisional dijahit menjadi satu.
Era baru justru dimulai di Piala Dunia 2006 di Jerman. Saat itu bola yang digunakan memiliki panel yang berbeda. Bola bernama Teamgeist itu tampil dalam bentuk 14 panel. Saat itu seluruh panel dibentuk bukan dengan cara dijahit tapi dipanaskan.
Material yang digunakan bola itu juga sangat licin. Hasilnya bola Teamgeist dikenal sebagai bola yang bergerak sangat cepat namun bisa tiba-tiba melambat. Hal itu terjadi karena prinsip aerodinamika saat benda terbang membelah udara.
Lapisan yang mulus justru akan membuat aerodinamika benda yang terbang di udara jadi bisa menurun tiba-tiba. Dari situ tidak heran jika bola golf memiliki permukaan kasar dan memiliki pola khusus. Kondisi itu membuat bola golf bisa melaju kencang dan bergerak sangat jauh.
Hal itu yang coba ditawarkan oleh Al Rihla. Bola itu menurutnya dibuat dengan tinta dan lem berbasis air dan berisi 20 panel. Delapan di antaranya adalah segitiga kecil dengan sisi yang kira-kira sama, dan 12 lebih besar dan berbentuk seperti es krim.
Alih-alih menggunakan tekstur yang terangkat untuk meningkatkan kekasaran permukaan seperti bola sebelumnya, Al Rihla justru dilapisi dengan pola khusus membuat permukaannya kasar dibandingkan bola-bola lainnya.