RIAU24.COM - Sungguh berat beban yang dirasakan Andini, remaja berusia empat belas tahun yang tinggal di Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampo, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan ini. Di usianya yang masih sangat muda, ia telah memikul tanggung jawab yang sangat besar. Setelah sang ibu, Ijaz meninggal dunia Januari 2019 lalu karena TBC, ia harus mengurus dua adik yang masih bayi dan balita, Sidratul Jannah (4 bulan) dan Purwanti (2 tahun). Saat ini ia tinggal di rumah berlantai dan berdinding kayu yang sudah tidak layak huni.

Saat ditemui, ia terlihat sedang menjaga adiknya yang tengah tidur. Sesekali ia mengipas menggunakan potongan karton air mineral ke arah sang adik supaya bisa tidur dengan nyaman.

Di depan rumah kayu tersebut, ada rumah berwarna hijau yang baru saja selesai. Rumah betipe 42, berlantai keramik dan memiliki dua kamar. Rumah itu, akan ditinggali Andini dan kedua adiknya.

“Kami segera pindah ke rumah depan yang sudah dibuatkan IMRA  (Ikatan Muslim Riau Andalan-red) PT RAPP. Senang sekali bisa tinggal dirumah baru. Sudah berlantai keramik, dan tidak panas seperti sekarang,” ucap Andini.

Ketika kunci rumah diserahkan oleh Ketua IMRA RAPP, Zulkifli, Andini terharu. Sesekali ia mengusapkan air matanya dengan jilbab. Lalu, Andini menuju rumah baru yang akan ia tempati dengan dua adiknya. Satu per satu Andini melihat-lihat ruangan yang ada di rumah permanen tersebut ditemani beberapa warga desa dan rombongan dari RAPP dan Baznaz Riau.

“Alhamdulillah,” ujarnya Andini yang tak bisa berkata-kata lagi.