Natal 2022: Menilik Sejarah Gereja Protestan Tertua di Bali yang Dibangun di Atas Tanah Puri
RIAU24.COM - Selamat Hari Raya Natal 2022 untuk semua umat Nasrasi di seluruh Indonesia. Hari ini sejumlah umat Protestan melangsungkan rangkaian ibadah Natal 2022 di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Pniel Singaraja, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Gereja tersebut merupakan gereja Protestan tertua di Bali, yakni dibangun pada era kolonial Belanda pada tahun 1938 dengan ciri khas arsitektur kolonial bergaya gotik.
Melansir Denpasar.kompas.com, Pendeta GPIB Pniel Singaraja, Pendeta Christine Djama Kaunang mengatakan, awalnya gereja tersebut bernama Nederland Hervormmde Kerk yang artinya gereja Belanda yang pertama.
Keberadaan gereja ini tak lepas dari kota Singaraja sebagai ibu kota Afdeling Bali dan Lombok pada era kolonial Belanda. Kota Singaraja juga jadi ibu kota Provinsi Soenda Ketjil serta Provinsi Bali hingga tahun 1960.
Gereja ini awalnya hanya diperuntukkan bagi warga negara Belanda yang tinggal di kota Singaraja ketika menjabat dalam birokrasi pemerintahan kolonial. Juga bagi orang-orang Belanda yang datang ke Singaraja untuk berwisata.
"Tanah bangunan gereja ini awalnya tanah milik Puri, yang disebut tanah egendom (tanah hak milik). Lahan tersebut kemudian dibeli oleh Pemerintah Belanda untuk dibangun gereja sebagai tempat ibadah pegawai pemerintah kolonial," jelasnya.
"Selain itu, juga diperuntukan bagi orang-orang Belanda yang berwisata ke Singaraja," imbuh Christine.
Awalnya, bangunan Gereja GPIB Pniel Singaraja berukuran 7 x 12 meter.
Saat Belanda kalah dari Jepang dalam mempertahankan kekuasaannya di Hindia Belanda, termasuk kota Singaraja, gereja tersebut akhirnya diserahkan ke Raja Buleleng saat itu, Anak Agung Panji Tisna.
Bangunan GPIB Pniel Singaraja pada 20 September 1955 dilakukan perluasan. Selain itu, untuk memperindah gereja, pada 10 November 1982 pihak pengurus gereja kembali melakukan pemugaran.
Bangunan yang kini sudah berusia 84 tahun itu masih kokoh dengan ciri khas bangunan lama. Meski sempat beberapa kali dipugar, kekhasan dari bangunan menara yang berbentuk lancip dan jendela masih tetap dipertahankan.