Xi Jinping dan Putin Komunikasi Lewat Vitrtual Hari Ini, Ada Apakah?
Kendati demikian, para ahli menilai dinamika antara kedua negara berubah setelah lebih dari 10 bulan memasuki perang yang sengit.
Alih-alih kemenangan cepat yang diantisipasi, invasi Putin tersendat dengan banyak kemunduran di medan perang, termasuk kurangnya peralatan dasar.
"China sangat ingin (perang) berakhir," kata Yun Sun, direktur Program China di think tank Stimson Center yang berbasis di Washington. "Xi akan mencoba menekankan pentingnya perdamaian bagi Putin karena Rusia semakin tidak sabar dengan kurangnya kemajuan di medan perang, waktunya sudah matang untuk pembicaraan damai di mata China," ujarnya.
Sementara itu profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di National University of Singapore, Alfred Wi menilai bahwa China juga semakin terisolasi dalam sikapnya terhadap Rusia.
Wu menunjuk Perdana Menteri India Narendra Modi sebagai contoh sikap keras terhadap perang Rusia.
Meskipun India tidak langsung mengutuk invasi Moskow, Modi mengatakan kepada Putin pada September bahwa sekarang bukan waktunya untuk berperang dan mendesaknya untuk bergerak menuju perdamaian.