Sekitar 500 Orang Dievakuasi Saat Kobaran Api Besar Melanda Daerah Kumuh Korea Selatan
RIAU24.COM - Kobaran api besar-besaran di sebuah kota kumuh di ibu kota Korea Selatan, Seoul, telah menyebabkan sekitar 500 orang dievakuasi, lapor pejabat pemadam kebakaran.
Kebakaran terjadi pada pukul 06.27 Jumat di Desa Guryong, yang menampung sekitar 660 keluarga.
Pemadam kebakaran berusaha mengendalikan kobaran api dengan sekitar 290 petugas pemadam kebakaran, 10 helikopter, dan petugas polisi di lokasi.
Sekitar 40 rumah di area seluas 1.700 meter persegi (18.000 kaki persegi) telah hancur, kata pejabat pemadam kebakaran. Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
“Presiden Yoon Suk Yeol telah menginstruksikan pihak berwenang untuk melakukan upaya habis-habisan untuk meminimalkan kerusakan dan memobilisasi semua petugas pemadam kebakaran dan peralatan yang tersedia,” kata juru bicaranya Kim Eun-hye.
Pihak berwenang juga bekerja untuk menghindari kerusakan sekunder, seperti yang diinstruksikan oleh Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min, dan berusaha melindungi penduduk di daerah terdekat.
Daerah kumuh rawan bencana, seperti banjir dan kebakaran, karena cara kumuh telah dibangun. Kebanyakan dari mereka dibangun menggunakan bahan yang mudah terbakar, seperti kardus dan kayu.
Daerah kumuh itu sangat menonjol, duduk tepat di sebelah distrik Gangnam yang mencolok dan makmur. Salah satu daerah kumuh terakhir yang tersisa, desa ini adalah simbol ketidaksetaraan dalam ekonomi terbesar keempat di Asia.
Pembangunan kembali dan relokasi telah ditunda untuk waktu yang lama karena pemilik tanah, penduduk dan pihak berwenang berada di ujung tanduk.
Laporan dari Seoul mengatakan Wali Kota Oh Se-hoon mengunjungi desa itu dan meminta para pejabat untuk menyusun langkah-langkah untuk merelokasi keluarga yang terkena dampak kebakaran.
(***)