"Sekitar setengah tahun setelah Hope World rilis, pemikiran itu datang padaku," ujar J-Hope melalui dokumenter J-Hope in the Box.

"Saat merilis Hope World, aku masih berada di dalam kotak. Selalu bertanya-tanya siapa diriku. Ide mengeksplorasi sisi dewasa dariku muncul, dan membuatku keluar dari kotak tersebut," lanjutnya.

2. Di Balik Keseruan Jack in the Box Listening Party

Listening party atau pesta di mana seorang musisi memperkenalkan karya terbarunya kepada musisi/rekan-rekan di dunia musik lain, mungkin adalah sebuah hal biasa di dunia musik Barat. Namun di Korea, acara tersebut jarang digelar.

J-Hope pun berinisiatif menggelar listening party jelang perilisan Jack in the Box. Dengan mengundang musisi-musisi papan atas Korea, ia menyebut pesta tersebut digelar untuk merayakan musik.

"Saat kau merilis musik baru, musik itu berhak dirayakan dan dinikmati bersama orang lain. Musik seharusnya dibuat untuk menyatukan orang-orang, dan juga bisa sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan banyak orang," ungkap J-Hope.