RIAU24.COM - Pada Selasa (7/3), lebih dari satu juta demonstran berdemo di sejumlah kota di Prancis dalam aksi protes dan mogok kerja terbaru untuk menentang rencana pemerintah menaikan batas usia pensiun menjadi 64 tahun.

Terbaru, pasukan polisi Prancis bentrok dengan para pengunjuk rasa di banyak kota pada Selasa (28/3). Meski begitu, jumlah demonstran terus menurun dalam memprotes reformasi pensiun yang dikeluarkan oleh Presiden Emmanuel Macron.

Melansir internasional.republika.co.id, Kementerian Dalam Negeri menyebutkan jumlah pengunjuk rasa secara nasional mencapai 740 ribu orang. Jumlah ini turun dari lebih dari sejuta sejak lima hari yang lalu.

Sedangkan polisi Paris menghitung 93 ribu orang turun ke jalan di Paris. Jumlah ini pun menurun dibandingkan dengan 119 ribu pada 23 Maret yang merupakan puncak protes.

Sebagai tanda bahwa protes mungkin kehilangan sedikit tenaga, pekerja sanitasi di Paris mengumumkan menangguhkan pemogokan kerja. Sebelumnya mereka mengabaikan pengangkutan sampah selama lebih dari tiga minggu sehingga menyebabkan tumpukan sampah yang tidak tertampung di jalan-jalan ibu kota. Tumpukan sampah yang membusuk di ibu kota Prancis menjadi simbol protes yang lebih besar.

Serikat CGT yang mengorganisir pemogokan mengatakan, para pekerja akan kembali bekerja pada Rabu (29/3). Tidak jelas apakah perusahaan swasta yang bertanggung jawab menjaga kebersihan beberapa distrik Paris akan kembali beroperasi.