Inilah Alasan Mengapa Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Disebut Tahun Gajah?
RIAU24.COM - Tahun Gajah kerap dikaitkan dengan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekkah, Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.
Kelahiran Nabi Muhammad itu bertepatan dengan peristiwa penting dalam sejarah Arab. Lantas, mengapa kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut sebagai Tahun Gajah?
Dikutip dari buku Sejarah Terlengkap Agama-agama di Dunia (2015), kelahiran Nabi Muhammad bertepatan dengan peristiwa penyerangan Kota Mekkah oleh pasukan gajah.
Pasukan gajah itu dipimpin oleh Abrahah bin ash-Shabbah al Hasbasyi dari Yaman.
Menurut buku Spirit Haji (2013), saat itu Raja Abrahah berencana menguasai Mekkah dan Kabah.
Konon, keinginan itu mucul karena ia cemburu dengan peziarah yang terus berkunjung ke Mekkah.
Untuk mendapatkan keinginannya itu, Raja Abrahah mengerahkan pasukan gajah yang jumlahnya cukup banyak.
Abrahah bersama pasukannya berhasil menghancurkan Kota Mekkah. Namun, mereka gagal menguasai Kabah.
Sebelumnya, pasukan Abrahah harus menghadapi keberanian Walid bin Mughirah yang saat itu bertugas sebagai komandan pengamanan Kabah.
Ketika Walid dan beberapa pasukannya terkepung, saat itulah Allah SWT mengutus rombongan burung Ababil dengan jumlah yang banyak.
Burung-burung itu mampu menghalau pasukan Abrahah.
Bahkan, konon raja Abrahah meninggal karena luka serangan burung tersebut. Baca berita tanpa iklan.
Selain kelahiran Nabi Muhammad SAW, Tahun Gajah juga bertepan dengan tahun 216 dalam sistem penanggalan Arab.
Dikutip dari buku Tempat-tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah (2002), pada awal tahun tersebut terjadi peristiwa Hajjatuh Ghadr.
Kejadian ini berawal ketika sekelompok orang bermaksud menunaikan ibadah haji ke Mekkah sambil membawa hadiah-hadiah yang diletakkan di depan Kabah.
Namun, di tengah perjalanan, barang-barang tersebut dirampas oleh orang miskin.
Berita tersebut kemudian sampai ke telinga para jemaah haji di Masjidil Haram.
Mereka kemudian saling terlibat perang satu sama lain. Tindakan itu melanggar larangan untuk berperang pada bulan-bulan Haram.
Orang-orang Mekkah kemudian menyebut tahun itu sebagai "tahun pelanggaran" (Aamul Ghadr).
Dilansir dari Kompas.com (26/3/2023), Nabi Muhammad lahir dari rahim Aminah binti Wahab yang menikah dengan Abdullah.
Namun, Abdullah wafat ketika Nabi Muhammad belum lahir.
Nabi Muhammad lahir di rumah pamannya, Abu Thalib.
Persalinannya dibantu oleh Siti Syifa, ibu sahabat Abdur Rahman. Ketika Nabi Muhammad lahir, kakeknya, Abdul Muthalib sedang thawaf di Kabah.
Dia kemudian segera pulang ketika mendengar kabar anaknya melahirkan cucu laki-laki. Dengan perasaan gembira, Abdul Muthalib menemui Aminah dan melihat cucunya yang baru lahir.
Diriwayatkan, Nabi Muhammad kecil dipeluk dan digendong oleh Abdul Muthalib.
Dia segera membawa Nabi Muhammad ke Kabah. ***