Hendak Bantu Ukraina, Jet Siluman F-35 AS Malah Tak Bisa Deteksi Radar Sistem Rudal S-300 Rusia
RIAU24.COM - Jet-jet tempur siluman F-35A Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) diketahui tidak bisa mendeteksi radar sistem pertahanan rudal S-300 Rusia . Misi yang awalnya untuk membantu Ukraina tersebut akhirnya gagal.
Itu terjadi ketika jet-jet tempur itu dikerahkan dalam patroli di sepanjang sayap timur Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) selama tiga bulan pertama perang Rusia-Ukraina.
Dalam misi tersebut, F-35A Amerika diam-diam mengumpulkan data intelijen elektronik (ELINT) pada radar sistem pertahanan udara Rusia. Namun, jet tempur itu mendeteksi emisi radar S-300 yang tidak biasa, yang tidak sesuai dengan basis data radar sistem pertahanan udara yang ada yang dikatalogkan di komputer jet tempur.
Mengutip Sindonews dari laporan EurAsian Times pada Senin (1/5/2023), mengungkap pengalaman Fighter Wing ke-388 dan Fighter Wing ke-419 Amerika tersebut, yang diam-diam menguping emisi radar Rusia. Tetapi mereka terkejut menemukan frekuensi masa damai yang tidak diketahui dari S-300 yang diketahui pilot sebagai sistemnya, tetapi komputer canggih di atas pesawat tidak dapat mengidentifikasinya.
Adalah umum bagi radar darat untuk tidak beroperasi dalam frekuensi aktualnya di masa damai disebut sebagai "war reserve" untuk mencegah musuh mengetahui kemampuan mereka. Menurut laporan tersebut, sebanyak 12 jet tempur dan sekitar 300 penerbang telah tiba di Spangdahlem di Jerman pada 16 Februari 2022, delapan hari sebelum perang dimulai.
F-35 dalam Mode Siluman Menguping Radio F-35 membangun gambar emisi radar yang komprehensif dari sistem pertahanan udara Rusia dengan Sistem Apertur Terdistribusi (DAS) yang sangat canggih dan membaginya dengan Angkatan Udara NATO lainnya dan kru mereka sendiri.