Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
Dia bertanya-tanya mengapa Tuhan adalah manusia, dan mengapa Tuhan tidak lebih dekat dengan manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di sini.
Selama perenungannya terhadap Tuhan Sang Pencipta, Corbin dituntun ke Islam, di mana dirinya belajar lebih banyak dari yang pernah ia pikirkan tentang Tuhan.
"Saya belajar bahwa tidak ada visualisasi saya tentang Tuhan yang benar," katanya.
Corbin menyadari, Tuhan bukanlah laki-laki atau perempuan. Dualitas dan kebutuhan yang tersirat dari kedua jenis kelamin tidak masuk akal bila diterapkan pada Dia Yang benar-benar unik dan bebas dari kebutuhan.
Adapun kata ganti yang digunakan untuk menggambarkan Allah hanya cerminan kegagalan bahasa manusia untuk merangkum Yang Ilahi.
"Saya belajar bahwa Tuhan tidak mengambang di atas awan jauh dari masalah kita. Tapi Dia dekat. Meskipun Dia berada di atas singgasana-Nya, Dia lebih dekat dengan kita bahkan daripada urat leher kita sendiri karena Dia tahu apa yang ada di dalam hati kita," tuturnya.