Zelensky: Rusia akan Dikalahkan Sama Seperti Nasib Nazi Dahulu
RIAU24.COM - Presiden Ukrainam Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa psukan Rusia bakal dikalahkan seperti Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
"emua kejahatan lama yang dibawa kembali oleh Rusia akan dikalahkan, sama seperti dulu Nazisme dikalahkan," ucap Zelensky dalam pernyataan video yang dikutif AFP, Senin (8/5).
Ia kemudia melanjutkan, "Sama seperti kita menghancurkan kejahatan bersama-sama, kita menghancurkan serupa bersama-sama sekarang."
Zelensky menyampaikan pernyataan tersebut saat memberikan pidato memperingati Hari Kemenangan di Eropa yang jatuh pada 8 Mei 1945.
Pernyataan ini juga dilontarkan satu hari menjelang Hari Kemenangan di Moskow pada 9 Mei, hari saat Uni Soviet menang atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II pada 1945 silam.
Dalam kesempatan itu, Zelensky mengatakan Kremlin bertanggung jawab atas "agresi dan aneksasi, pendudukan, dan deportasi," serta "pembunuhan massal dan penyiksaan."
Dia pun menegaskan rentetan kejahatan itu bakal dibalas dengan kemenangan Ukraina atas Rusia.
"Semua ini akan terjawab oleh kemenangan kami, kemenangan Ukraina dan dunia bebas," ujar dia.
Pidato Zelensky muncul beberapa jam setelah pasukan Ukraina mengklaim telah melumpuhkan 35 serangan drone Rusia yang mengakibatkan lima orang terluka di Kyiv.
Sementara itu, pada Sabtu (6/5), Rusia menuding Ukraina meluncurkan lebih 10 drone di Crimea.
Sehari setelahnya, Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev mengatakan sistem pertahanan udara mereka telah menangkis semua serangan di Sevastopol.
Tidak ada rincian kerusakan dari serangan di area lain di Semenanjung Crimea, demikian dilaporkan Reuters.
Dalam dua minggu terakhir, serangan ke wilayah yang dikuasai Rusia memang makin intens. Ukraina tak pernah mengonfirmasi peran mereka dalam serangan-serangan itu.
Namun, mereka menyatakan penghancuran infrastruktur adalah persiapan untuk serangan darat yang sudah direncanakan.
Para ahli menilai serangan-serangan ini merupakan bagian dari persiapan Ukraina untuk gempuran balasan di musim semi.
Moskow pun mengecam "sabotase" Ukraina atas "momentum yang belum pernah terjadi sebelumnya" ini.
(***)