Sebanyak 81 Orang Tewas Akibat Topan Mocha yang Melanda Myanmar
RIAU24.COM - Setidaknya 81 orang meninggal dunia usai Topan Mocha menerjang sejumlah kawasan di Myanmar pada Minggu (14/5) lalu.
AFP melaporkan jumlah kematian itu merupakan akumulasi dari catatan para kepala di sejumlah daerah yang diterjang Topan Mocha.
Sejumlah pemimpin daerah mencatat setidaknya 46 orang tewas di desa-desa di Bu Ma, Rakhine, yang kebanyakan dihuni etnis minoritas Muslim Rohingya.
"Alan lebih banyak laporan kematian mengingat lebih dari seratus orang masih hilang," ucap kepala desa di Bu Ma , Karlo.
Sementara itu, sembilan orang lainnya juga tewas di kamp pengungsi Rohingya di Dapaing, di dekat Sittwe.
Seorang pemimpin di kamp itu mengatakan saat ini warga yang selamat juga kesulitan karena aliran listrik terputus dan pengungsi kekurangan pasokan kebutuhan sehari-hari.
"Orang tidak bisa datang ke kamp kami karena jembatan-jembatan rusak. Kami butuh bantuan," katanya.
Di Desa Ohn Taw Gyi, enam orang lainnya tewas, sementara satu lainnya juga meninggal dunia akibat sapuan Topan Mocha di Desa Ohn Taw Chay.
Mocha memang merupakan salah satu topan paling parah yang menerjang Myanmar dalam satu dekade terakhir. Topan itu membawa angin berkecepatan 195 kilometer per jam.
Dengan kecepatan begitu dahsyat, topan itu membuat semua daerah yang dilewati porak poranda. Rumah-rumah roboh, pohon-pohon tercerabut dari akarnya, dan sistem komunikasi hancur.
Tak hanya Myanmar, Bangladesh juga diterjang topan tersebut. Meski demikian, para pejabat negara itu mengatakan kepada AFP bahwa tak ada warga yang meninggal.
Menurut mereka, topan itu juga menghantam kawasan kamp pengungsi Rohingya yang kabur dari Myanmar ke Bangladesh.
"Meski dampak topan dapat lebih buruk, kamp-kamp pengungsi terkena dampak parah, membuat ribuan orang sangat membutuhkan bantuan," demikian laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(***)